Selasa, 07 September 2010

Tradisi Rambut dan Kumis

1) Rambut. Tradisi yang merupakan ciri khas prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat antara lain dilihat dari rambut baik bentuk maupun potongannya telah diatur dan ditetapkan, dengan tujuan guna mewujudkan disiplin, kebanggan dan kebersamaan serta loyalitas baik terhadap sesama prajurit maupun terhadap satuan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Seluruh prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat yang masih berdinas aktif di lingkungan satuan Kavaleri harus selalu memelihara potongan rambut yang pendek dan rapih sesuai model TNI, dengan ukuran sebagai berikut ; bagian depan terurai maksimal 2 cm, bagian belakang maksimal 1 cm, bagian samping maksimal ½ cm.

b) Bagi anggota Kavaleri TNI Angkatan Darat yang bertugas di luar satuan Kavaleri TNI Angkatan Darat, untuk potongan rambut menyesuaikan dengan peraturan atau tradisi dan kebiasaan-kebiasaan satuan setempat dimana anggota Kavaleri TNI Angkatan Darat tersebut bertugas.

2) Kumis. Selain ketentuan bentuk dan potongan rambut, bagi prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat cara memelihara kumis pun merupakan tradisi dan ciri khas yang harus ditaati, dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh setiap prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Bagi prajurit yang berpangkat Pamen keatas. Khusus bagi prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat yang berpangkat Perwira menengah ke atas yang berminat memelihara kumis, diperbolehkan dengan persyaratan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : bentuk rapih, ukuran maksimal sampai batas ujung bibir bagian atas.

b) Bagi prajurit yang berpangkat Kapten kebawah. Pada dasarnya prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah tidak diperbolehkan memelihara kumis, dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Bagi prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat yang berpangkat Kapten ke bawah yang bertugas di lingkungan Satuan Kavaleri Angkatan Darat, dilarang memelihara kumis dan setiap hari harus licin.

(2) Namun bagi prajurit Kavaleri TNI Angkatan Darat yang berpangkat Kapten ke bawah yang bertugas di luar Satuan Kavaleri TNI Angkatan Darat, menyesuaikan dengan ketentuan atau tradisi satuan setempat dimana anggota Kavaleri TNI Angkatan Darat tersebut bertugas, dengan kata lain prajurit yang bersangkutan diperbolehkan memelihara asal sesuai dengan tradisi satuan tersebut.

Senin, 06 September 2010

Brevet Mengemudi Ranpur dan Menunggang Kuda Kavaleri

Brevet Mengemudi Ranpur dan Menunggang Kuda Kavaleri merupakan Brevet ciri khas Prajurit Kavaleri. Brevet ini merupakan tanda kualifikasi ataupun kemahiran dalam mengemudi Ranpur dan menunggang kuda. Untuk mendapatkan Brevet tersebut Prajurit Kavaleri harus menempuh kursus di Pusdikkav dan Denkavkud sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Setelah menempuh pendidikan tersebut dan dinyatakan lulus maka prajurit tersebut dapat mengenakan brevet yang diawali dengan acara tradisi penyematan brevet yang disematkan oleh Komandan Pusdikkav untuk mengemudi Ranpur dan Komandan Detasemen berkuda untuk Brevet berkuda secara simbolis, serta oleh seluruh prajurit yang sudah mengenakan brevet tersebut. Brevet ini secara sah digunakan berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Danpussenkav dan mendapatkan sertifikat brevet yang dikeluarkan oleh Pussenkav.
Prajurit lain yang berhak mengenakan brevet mengemudi Ranpur ataupun brevet menunggang kuda Kavaleri merupakan warga kehormatan setelah memenuhi syarat-syarat tertentu ataupun mendapat persetujuan Danpussenkav.

Jumat, 16 Mei 2008

Sejarah Kavaleri

RINGKASAN SEJARAH KAVALERI TNI AD

¤ Korps Kavaleri saat ini telah berusia 58 tahun. Banyak pengalaman yang telah kita dapatkan selama 58 tahun tersebut bersama pasang surutnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan. Pepatah mengatakan :“Karena tak kenal maka tak sayang”. Untuk dapat disayang, kita perlu mengetahui sejarah singkat Kavaleri Angkatan Darat dan perkembangannya.

¤ Sejarah Kavaleri. Embrio Kavaleri Angkatan Darat mulai timbul selama perang kemerdekaan. Pertempuran di Surabaya pada bulan Nopember 1945 yang melibatkan beberapa pemuda Indonesia diantaranya pemuda Soebiantoro yang dikemudian hari menjabat sebagai Danpussenkav. Pada saat itu para pejuang telah menggunakan beberapa Ranpur Panser hasil rampasan dari Jepang, Belanda dan Inggris untuk melawan tentara Sekutu.

Kendaraan tempur hasil rampasan tersebut telah digunakan di beberapa daerah antara lain pada akhir Desember 1949 di Palembang dan awal tahun 1950 di Pulau Jawa dan Medan. Didorong oleh semangat, tekad dan cita-cita yang kuat untuk mempertahankan kemerdekaan, meskipun hanya menggunakan alat peralatan yang serba terbatas, para pemuda menggabungkan Ranpur hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan berlapis baja.

Selanjutnya pimpinan Angkatan Darat pada saat itu mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan organisasi satuan lapis baja, dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat nomor : 5 / KSAD / Pntp / 50 tanggal 9 Pebruari 1950 tentang pembentukan satuan Berlapis Baja. Oleh karena itu maka pada tanggal 9 Pebruari 1950 ditetapkan sebagai hari jadi Kavaleri.

¤ Perkembangan organisasi Kavaleri.

1. Periode 1950 - 1955. Proses awal pembentukan Kavaleri diawal tahun 1950, satuan Kavaleri dibentuk dengan nama Komando Pasukan Berlapis Baja dibawah pimpinan Letkol Kav KGPH Soerjo Soejarso membawahi 4 eskadron Kavaleri di Bandung, Magelang, Palembang dan Medan. Eskadron Kavaleri tersebut dilengkapi dengan alat tempur utama kendaraan-kendaraan tempur ex KNIL berupa Ford Link, Humber Scout, Otter Body Car, Universal Carrier dan Stuart.

Pada tanggal 21 April 1952 ditetapkan berdirinya Inspektorat Kavaleri yang mengalami perkembangan pada tahun 1954 dengan pembentukan 7 Eskadron Kavaleri sebagai berikut :

 Inspektorat Kavaleri di Bandung.
 Pusat pendidikan Kavaleri di Bandung.
 Eskadron Kavaleri 1 di Padalarang di bawah Panglima TT III / Siliwangi.
 Eskadron Kavaleri III di Magelang di bawah Panglima TT IV / Diponegoro
 Eskadron Kavaleri IV di Palembang di bawah Panglima TT II / Sriwijaya.
 Eskadron Kavaleri V di Medan dibawah Pimpinan TT I / Bukit Barisan.

 Eskadron Kavaleri A di Malang di bawah Panglima TT V / Brawijaya.
 Eskadron Kavaleri B di Bandung di bawah Panglima TT III / Siliwangi.
 Eskadron Kavaleri Berkuda di Parongpong.

Dengan peralatan yang terbatas, namun dengan semangat yang tinggi satuan Kavaleri Angkatan Darat terlibat dalam operasi menumpas pemberontakan di daerah-daerah, antara lain :

 Angkatan Umat Islam (AUI) di Kebumen Jawa Tengah.
 Merapi Merbabu Compleks (MMC) di Jawa Tengah.
 Republik Maluku selatan (RMS) di Maluku.
 DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh dan Sulawesi Selatan.
 PRRI/Permesta di Sumbar dan Sulut.

Pada tanggal 7 Juni 1956 diadakan perubahan organisasi dari Inspektorat Kavaleri menjadi Pusat Kavaleri sesuai dengan Surat Keputusan Kasad nomor : Kpts/78/6/1956 tanggal 7 Juni 1956.

2. Periode 1958 - 1965. Pada periode ini terjadi perubahan organisasi di lingkungan TNI AD termasuk Kesenjataan Kavaleri dimana Pusat Kavaleri dirubah menjadi Pusat Kesenjataan Kavaleri sesuai dengan Surat Keputusan Men / Pangad nomor : Kpts / 1588 / 11 / 1962 tanggal 16 Nopember 1962.

- Demikian pula Eskadron Kavaleri divalidasi menjadi Batalyon Kavaleri yaitu :

1) Eskadron Kavaleri 1 menjadi Batalyon Kavaleri I di Padalarang.
2) Eskadron Kavaleri III menjadi Batalyon Kavaleri 2 di Magelang.
3) Eskadron Kavaleri “ A ” menjadi Batalyon Kavaleri 3 di Malang.
4) Eskadron Kavaleri “ B ” menjadi Batalyon Kavaleri 4 di Bandung.
5) Eskadron Kavaleri IV menjadi Batalyon Kavaleri di 5 di Palembang.
6) Eskadron Kavaleri V menjadi Batalyon Kavaleri 6 di Medan.
7) Eskadron Kavaleri Berkuda menjadi Resimen Kavaleri Berkuda.

Disamping itu juga diadakan pembentukan 2 Batalyon baru yaitu Yonkav-7/Sersus dan Yonkav-8 / Tank kemudian Yonkav-9/ Penyerbu dan Denkav Ujung Pandang sebagai embrio untuk pembentukan Batalyon Kavaleri 10.

3. Periode 1965-1980. Satuan-satuan Kavaleri banyak yang dilibatkan dalam penumpasan pemberontakan G.30.S / PKI.

a. Brigade Kavaleri 1/Limpung Alugoro dibawah pimpinan Letkol Kav R. Wing Wiryawan bergerak dari Bandung ke Jakarta dan Jawa Tengah untuk menyelamatkan Ibukota dan wilayah lainnya dari pemberontakan.

b. Yonkav-2/Serbu di Magelang telah berhasil menguasai kota Semarang dari tangan pemberontak.

c. Yonkav-3/Serbu di Malang berhasil menguasai daerah Blitar Selatan yang dijadikan basis pemberontakan PKI.
Di bidang organisasi dalam periode ini merupakan periode pemantapan dalam rangka mendukung konsep pengembangan kekuatan Kavaleri Angkatan Darat. Di bawah pimpinan Brigjen TNI R.B. Soewito dicanangkan gagasan pengembangan Kavaleri yang dikenal dengan proyek “Giling Wesi” antara lain dengan dibentuknya Yonkav 10 Dam XIV/Hasanuddin pada tahun 1975.

4. Periode 1980-1990. Periode ini ditandai dengan adanya proyek Beta yaitu pengadaan Ranpur antara lain AMX-13/105 sebanyak 100 unit untuk menggantikan Ranpur AMX-13/75 Kostrad dan direncanakan untuk pengisian Batalyon Kavaleri Kewilayahan. Pada saat itu Pusat Kavaleri di bawah pimpinan Brigjen TNI Haryono P. (Alm). Pada periode itu pula Brigkav / Kostrad tepatnya pada tahun 1985 telah dilikuidasi berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/ 220 / III/1985 tanggal 18 Maret 1985 dan unsur manuvernya dimasukkan ke Divisi Kostrad dan Kodam Jaya.

a. Yonkav 1/Tank menjadi organik Divif 1/ Kostrad.
b. Yonkav 8/Tank menjadi organik Divif 2/ Kostrad.
c. Yonkav 9/Penyerbu menjadi organik Brigif 1/JS Kodam Jaya.

Berdasarkan Skep kasad nomor : Skep/26a/V/1985 tanggal 27 Mei 1985, Pusat Kavaleri (Puskav) direorganisasi menjadi Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) yang semula dibawah Kobangdiklat menjadi Badan pelaksana Pusat Pembina teknis Kecabangan langsung dibawah Kasad. Demikian juga Pasinkavkud divalidasi menjadi Sekavkud di bawah Pusdikkav. Pada periode ini pula pada tahun 1984 dilakukan pengadaan Ranpur Co. Scout dan Co. Ranger dari Amerika Serikat.

5. Periode 1990-2001.

a. Bidang materiil. Pada periode ini dilakukan proses memperpanjang usia Ranpur aset lama (konservasi) melalui rekondisi, repowering ataupun retrofitting. Pada tahun 1995-1997, dilakukan pengadaan Ranpur Tank Scorpion dan Stormer dari Inggris serta Panser VAB-NG dan juga Ranpur Panser Panhard VBL dari Perancis.

b. Bidang Organisasi.

1) Pengembangan organisasi di lakukan dengan pembentukan 2 Denkav di Kodam VI/Tanjungpura dan 1 embrio Denkav di Kodam XVII/Trikora yang dilengkapi dengan Ranpur BTR, Saladin dan Ferret hasil repowering yaitu :

a) Denkav-1 Dam VI / Tpr dibentuk pada bulan September 1996.
b) Denkav - 2 Dam VI / Tpr dibentuk pada bulan Maret 1997.
c) Embrio Denkav - 3 Dam XVII/ Tkr dibentuk pada bulan September 1997.

2) Berdasarkan keputusan Kasad nomor : Kep/7/V/2000 tanggal 26 Mei 2000 Yonkav Serbu di Validasi menjadi Yonkav Tank dan Kikavser BS dan Keputusan Kasad nomor : Kep / 8 / V / 2000 Yonkav-7/Sersus di Validasi menjadi Yonkavser, realisasinya menunggu kebijaksanaan lebih lanjut.

3) Berdasarkan Keputusan Kasad nomor : Kep /21/VI/ 1999 tanggal 18 Juni 1999. Struktur organisasi Pusdikkav yang semula dibawah Pussenkav beralih Komando dibawah Kodiklat Angkatan Darat. Dampak dari perubahan tersebut, Sekavkud tidak lagi berada dibawah Pusdikkav sehingga dimasukkan kedalam struktur organisasi Pussenkav dengan nama Denkavkud sesuai Keputusan Kasad nomor : Kep/9/ V/2000 tanggal 26 Mei 2000.

4) Berdasarkan Skep Kasad nomor : Skep/ 1/I/2001 tanggal 16 Januari 2001 Tonkavsus Paspamvip Dam IX / Udy divalidasi menjadi Kikavser Denkav-4 Dam IX/Udy.

6. Periode 2001-2007.

a. Bidang materiil. Pada periode ini dilakukan proses penataan Ranpur ke Satuan-satuan Kavaleri dalam pulau Jawa sebanyak 130 unit dan pengadaan 32 unit Panser VAB-NG buatan Prancis untuk penugasan pasukan penjaga perdamaian Garuda XXIII-A / UNIFIL di Libanon.

b. Bidang Organisasi.

1) Berdasarkan Surat Perintah Kasad nomor : Sprin/1600/X/2004 tanggal 4 Oktober 2004 struktur organisasi Pussenkav yang semula dibawah Mabesad beralih Komando dibawah Kodiklat TNI AD. Pusdikkav yang semula dibawah Kodiklat TNI AD beralih Komando dibawah Pussenkav.

2) Berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor : Skep/374/X/2005 tanggal 24 Oktober 2005 tentang penyesuaian organisasi dan tugas Yonkav Serbu dan alih Kodal Kikavser jajaran Kodam III/Slw, Kodam IV/Dip dan Kodam V/Brw maka :

a) Yonkav-2/Serbu divalidasi menjadi Yonkav-2/Tank dan Kikavser-2/BS.
b) Yonkav-3/Serbu divalidasi menjadi Yonkav-3/Tank dan Kikavser-3/BS.
c) Yonkav-4/Serbu divalidasi menjadi Yonkav-4/Tank dan Kikavser-4/BS.





3) Pengembangan Organisasi dilakukan dengan pembentukan 2 Denkav dan 1 Yonkav yaitu :

a) Denkav-5 Dam XVI / Ptm dibentuk pada bulan Pebruari 2005.
b) Yonkav-11 Dam IM dibentuk pada bulan Mei 2005.
c) Denkav-3 Dam XVII/Tkr Pada bulan Oktober 2005.

¤ Pejabat Danpussenkav.

1. Tahun 1950-1956 Letkol Kav Soerjo Soejarso (Almarhum).
2. Tahun 1956-1958 Letkol Kav R. Saleh Sadeli (Almarhum).
3. Tahun 1958-1959 Letkol Kav A.S. Hasan (Almarhum).
4. Tahun 1959-1963 Letkol Kav Soebagyo Sajid (Almarhum).
5. Tahun 1963–1966 Kolonel Kav R. Soebiantoro (sekarang Mayjen TNI Purn).
6. Tahun 1966-1970 Brigjen TNI Wing Wirjawan (Almarhum).
7. Tahun 1970-1973 Brigjen TNI Drs.H.Zamhur Y. (Almarhum).
8. Tahun 1973-1979 Brigjen TNI R.B.Soewito (Almarhum).
9. Tahun 1979-1981 Brigjen TNI Harjono P. (Almarhum).
10. Tahun 1981-1984 Brigjen TNI B.P. Makadada (Almarhum).
11. Tahun 1984-1985 Jabatan Danpussenkav sementara dirangkap oleh Dankobangdiklat Mayjen TNI Soekoso.
12. Tahun 1985-1989 Mayjen TNI Pribadi Poedjajadi (Almarhum).
13. Tahun 1989-1991 Brigjen TNI Moetojib (sekarang Letjen TNI Purn).
14. Tahun 1991-1992 Brigjen TNI Hutomo (sekarang Brigjen TNI Purn).
15. Tahun 1992-1995 Brigjen TNI S.H. Wiryawan (sekarang Brigjen TNI Purn).
16. Tahun 1995-1998 Brigjen TNI Budi Setiono Katon MM.
(sekarang Brigjen TNI Purn).
17. Tahun 1998 - 2001 Brigjen TNI Nandang Herawan, M.Sc.
(sekarang Mayjen TNI Purn).
18. Tahun 2001-2002 Brigjen TNI Salim Mengga (sekarang Mayjen TNI Purn).
19. Tahun 2002–2005 Brigjen TNI Bambang Slamet Ismoyo, S.IP.
(sekarang Brigjen TNI).
20. Tahun 2005–2006 Brigjen TNI Darpito Pudyastungkoro, S.IP.
(sekarang Mayjen TNI).
21. Tahun 2006–2007 Brigjen TNI Suwarno, S. IP,M. Sc (sekarang Mayjen TNI).
22. Tahun 2007 –2010 Brigjen TNI Suharsono
23. Tahun 2010 - sekarang Brigjen TNI Burhanuddin Siagian.

¤ Dislokasi Satuan - satuan Kavaleri pada saat ini.

1. Pussenkav Kodiklat TNI AD berada di Bandung.
2. Pusdikkav Pussenkav berada di Padalarang
3. Denkavkud Pussenkav berada di Parongpong
4. Yonkav-1/Tank Divif 1/Kostrad berada di Jakarta.
5. Yonkav-2/Tank Dam IV/Dip berada di Ambarawa.
6. Yonkav-3/Tank Dam V/Brw berada di Randu Agung Singosari Malang.
7. Yonkav-4/Tank Dam III/Slw berada di Bandung.
8. Yonkav-5/Serbu Dam II/Swj berada di Prabumulih Palembang.
9. Yonkav-6/Serbu Dam I/BB berada di Medan.
10. Yonkav-7/Sersus Dam Jaya berada di Jakarta.
11. Yonkav-8/Tank Divif 2/ Kostrad berada di Beji Pasuruan.
12. Yonkav-9/Bu Dam Jaya berada di Jakarta.
13. Yonkav-10/Serbu Dam VII/Wrb berada di Makassar.
14. Yonkav-11/Serbu Dam IM berada di Banda Aceh.
15. Denkavser Paspampres berada di Jakarta.
16. Denkav-1 Dam VI/Tpr berada di Balikpapan.
17. Denkav-2 Dam VI/Tpr berada di Pontianak.
18. Denkav-3 Dam XVII/Cendrawasih berada di Timika.
19. Denkav-5 Dam XVI/Ptm berada di Ambon.
20. Kikavser Dam IX/Udy berada di Denpasar.
21. Kikavser-2 Dam IV/Dip berada di Jogjakarta
22. Kikavser-3 Dam V/Brw berada di Sidoarjo
23. Kikavser-4 Dam III/Slw berada di Bandung.
24. Kikavtai-1 Divif-1 / Kostrad berada di Jakarta.
25. Kikavtai-2 Divif-2/ Kostrad berada di Jabung Malang.
26. Kikavpuslatpur Kodiklat TNI AD berada di Baturaja.

Demikian ringkasan sejarah Kavaleri semoga dalam
pengabdiannya Korps Kavaleri senantiasa
“Jaya Dimasa Perang Berguna Dimasa Damai”